pada minggu ini Badan Intelijen Korea Selatan memberikan gambaran sekilas tentang aliansi yang semakin meningkat antara Rusia dan Korea Utara mengutip bsiness insider Korea Utara telah mengirimkan amunisi artileri dalam jumlah besar ke Rusia jalur penyelamat dalam invasi Ukraina yang telah mengisolasinya dari sebagian besar dunia mengutip laporan intelijen Seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan bahwa sejak 2022 Korea Utara telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer pengiriman ke Rusia yang mungkin berisi hingga 6 juta peluru analis mengatakan jalur pasukan Korea Utara berarti Rusia dapat mempertahankan perangnya yang melelahkan di Ukraina untuk masa mendatang sebab Rusia berupaya menggerogoti dukungan internasional untuk kiv dan menunggu Ukraina kehabisan amunisi di sisi lain Korea Utara menerima teknologi untuk membantunya maju meskipun menjadi negara paria amunisi kuno telah menjadi vital sekali lagi di Ukraina di mana pertempuran seringki menyerupai perang Parit yang melelahkan dari Perang Dunia 1 dan dengan kedua belah pihak melepaskan ribuan peluru setiap hari alhasil volume menjadi penting tidak seperti senjata berpemandu presisi canggih yang diberikan kepada Ukraina oleh sekutu baratnya peluru tidak bergantung pada sistem GPS untuk panduan sehingga tidak dapat dilawan oleh unit perang elektronik yang mengacak koordinatnya itu adalah sesuatu yang dimiliki Korea Utara dalam jumlah besar kebutuhan amunisi yang tinggi di Ukraina menunjukkan bahwa cadangan amunisi Korea Utara memiliki nilai baru yang tak terduga hal ini memungkinkan pemimpin Korea Utara Kim Jom UN menjadi penengah kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang terbukti menguntungkan kedua belah pihak sebagai imbalan at peti-peti peluru kuno Kim mendapatkan teknologi militer yang berharga dari kremlin [Musik]