Bagian penyerangan punya
hingga delapan pemberi isyarat. Tak semuanya bermakna. Sebagiannya hanya tipuan. Isyarat palsu. Itu harus ada
jika ingin melindungi isyaratmu. Mereka bisa mengacaknya.
Bisa diganti setiap serangan. Aku cepat menyadari betapa sederhananya mengetahui
pemberi isyarat mana yang benar. Lihat saja para pemain melihat mereka dan jika menoleh, itu berarti
dia pemberi isyarat yang benar. Kau catat apa yang dia lakukan. Jika taktik yang sama dipakai dua kali,
aku akan tahu pada kali kedua. Pada penguasaan bola ketiga,
aku berteriak, "Jaga sisi kanan!" Koordinator pertahanan
bahkan tak mengenalku. Itu pertandingan pertamaku
dan reaksinya seperti, "Siapa ini?" Aku berteriak mereka akan melakukan apa. Memilih sisi kanan.